Kamis (27/2) Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Bakorwil I Madiun menggelar Rapat Koordinasi Peningkatan Ketahanan Pangan bertempat di Gedung Lawu, Bakorwil I Madiun. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan di tengah berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, ketidakpastian ekonomi, dan fluktuasi harga komoditas pangan. Dalam sambutannya, Kepala Bakorwil I Madiun menegaskan pentingnya sinergi bebagai sektor antara pemerintah baik pusat maupun daerah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat dalam menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan dan mengurangi pemborosan pangan.

Dalam rapat ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur memaparkan program Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) 2025 yang menargetkan pengurangan food loss dan food waste sebesar 50% pada tahun 2030. Selain itu, Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur juga membahas strategi pengendalian inflasi melalui pendekatan 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif). Berbagai langkah konkret seperti optimalisasi peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), kerja sama antarwilayah, serta penguatan distribusi pangan juga menjadi topik utama diskusi.

Diharapkan melalui koordinasi yang erat dan implementasi kebijakan yang efektif, ketahanan pangan di Jawa Timur, khususnya di wilayah Bakorwil I Madiun, dapat semakin meningkat. Pemerintah juga menargetkan adanya kesadaran masyarakat untuk mengurangi pemborosan pangan serta memperkuat pemberdayaan petani dan nelayan. Dengan sinergi yang kuat antara semua pemangku kepentingan, ketahanan pangan yang stabil dan berkelanjutan dapat terwujud guna mendukung kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.