Kepala Bakorwil I Madiun menghadiri Upacara Adat Ceprotan Desa Sekar Kecamatan Donorojo Kab. Pacitan yang dilaksanakan pada 13 Mei 2024. Upacara adat Ceprotan sendiri merupakan salah satu upacara adat yang masih lestari dilaksanakan tahunan.

Dalam upacara adat yang juga dihadiri oleh Bupati Pacitan ini dilaksanakan proses saling lempar embut-embutan atau cengkir sampai pecah, hal ini lah menjadikan prosesi atau upacara adat ini dinamakan "CEPROTAN". Menurut sumber yang lain dikatakan bahwa istilah "CEPROTAN" diambil dari kejadian pada waktu Dewi Sekartaji minum air kelapa muda dan menumpahkan sisa air kelapa muda ke tanah, sehingga air memancar dengan keras.

Prosesi Ceprotan dimulai dengan teriakan menggema yang menandakan dimulainya "perang" antara dua kelompok berbaju serba hitam di dua sisi lapangan. Cengkir atau bakal kelapa yang telah dikuliti lalu direndam beberapa hari hingga lunak diletakkan di keranjang bambu untuk saling dilemparkan ke arah ingkung (ayam panggang utuh) hingga cengkir dari masing-masing kelompok tersebut habis.

Ceprotan dilaksanakan setiap tahun sekali dengan perhitungan kalender Jawa yang jatuh pada bulan Lokang hari Senin Kliwon atau jika tidak ada maka akan dilaksanakan pada Minggu Kliwon. Tradisi Ceprotan ini dilaksanakan sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah yang telah dilimpahkan kepada masyarakat sekitar desa Sekar kecamatan Donorejo Pacitan.